Senin, 03 Januari 2011

Tulisan Etika Bisnis

TANGGUNG JAWAB BISNIS KEPADA KONSUMEN

Pemenuhan Kebutuhan Pengguna Produk
Manusia modern memuaskan berbagai kebutuhannya dengan menggunakan berbagai jalur organisasi, hal tersebut harus dikaitkan dengan dinamika manusia. Karena dinamikanya, manusia selalu berupaya untuk meraih kemajuan dalam berbagai segi kehidupan dan penghidupannya, baik sebagai individu maupum sebagai kelompok di masyarakat. Kemajuan tersebut biasanya diraih melalui peningkatan ilmu pengetahuan dan keterampilan seseorang dengan menimba ilmu di berbagai lembaga pendidikan formal dan nonformal. Ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki itu digunakan untuk meningkatkan kemampuan memperoleh penghasilan yang lebih besar, baik dengan cara berwirausaha maupun dengan bekerja pada organisasi atau orang lain. Peningkatan kemampuan memperoleh penghasilan yang makin besar meningkatkan pula status seseorang, bukan hanya ditempatnya bekarya, misalnya karena memperoleh kepercayaan untuk menduduki posisi manajerial yang lebih tinggi dengan tanggung jawab yang lebih besar serta penghasilan yang makin tinggi pula, akan tetapi dilingkungan masyarakat dimana yang bersangkutan beserta keluarganya bertempat tinggal. Artinya, manusia menghadapi spiral kehidupan yang tidak ada putusnya. Hal ini berarti bahwa manusia dihadapkan kepada berbagai kebutuhan yang makin kompleks yang menuntutnya berbuat segala sesuatu yang mungkin dilakukannya untuk memuaskan berbagai kebutuhan tersebut.

Informasi Yang Faktual
Norma-norma moral dan etika menuntut perusahaan yang menghasilkan dan memasarkan produk tertentu untuk mempromosikan produknya dengan cara-cara yang jujur dan factual. Tindakan demikian sangat penting untuk mendapat perhatian karena berbagai pertimbangan.
1.Produk yang ada dipasaran dewasa ini sangat beraneka ragam dan para konsumen tidak lagi memiliki pengetahuan yang spesialistik mengenai manfaat, cirri, dan mutu produk tersebut.
2.Pada umumnya pengetahuan yang diperoleh para konsumen tentang produk yang akan dibeli dan digunakannya bersumber dari informasi yang akan diberikan oleh produsen.
3.Dalam hal ini terdapat berbagai produk yang sejenis dipasaran, tidak mustahil produsen tertentu tergoda untuk memanipulasi informasi tentang produknya sehingga mempunyai daya tarik yang besar bagi para konsumen.
Dalam melakukan berbagai kegiatan promosional, perusahaan mempunyai kewajiban untuk memberikan informasi yang jelas, akurat dan memadai tentang produk tersebut termasuk informasi tentang hal-hal yang perlu diwaspadai oleh konsumen dalam menggunakan produk tertentu. Produsen perlu berkomunikasi dengan para konsumen dan calon konsumen dengan jujur dan terbuka tanpa unsur ketidakjujuran dan tanpa manipulasi emosional atau psikologis. Komunikasi yang jujur berarti perusahaan menyampaikan kebenaran tentang produknya dan tidak berupaya untuk membesar-besarkan manfaat produk tersebut bagi konsumen.
Untuk mempromosikan produk yang dihasilkannya, suatu perusahaan biasanya menempuh paling sedikit dua cara, yaitu pengiklan dan desain kemasan yang segera menarik perhatian para konsumen. Dalam melakukan berbagai kegiatan periklanan, suatu perusahaan biasanya menghadapi permasalahn moral karena di satu pihak iklan tentang produk harus bersifat informatif, akan tetapi dilain pihak harus bersifat persuasive. Iklan yang informatif dimaksudkan untuk memberikan informasi yang factual dan akurat kepada para konsumen dan calon konsumen tentang produk dan jasa yang tersedia bagi mereka. Di lain pihak, iklan yang sering diartikan sebagai upaya untuk “menyentuh” emosi kekanak-kanakan dalam diri seorang dewasa, biasanya bersifat membujuk sehingga konsumen atau calon konsumen menjatuhkan pilihannya pada produk tertentu, bukan produk lain yang juga ada dipasaran. Kedua fungsi iklan itu tidaklah selalu kompatibel. Disinilah letak permasalah moral dan etika. Dalam upaya menarik minat para konsumen, para peiklan mungkin saja melakukan berbagai kegiatan promosi yang secara moral dan etika tidak dapat dipertanggung jawabkan, seperti ketidakjelasan iklan, tidak factual, membesar-besarkan manfaat produk tertentu, atau menggunakan teknik yang dapat dikategorikan sebagai “bujukan psikologis”.

Kemasan
Salah satu tanggung jawab social perusahaan kepada para konsumennya menyangkut pemberian informasi yang jelas, akurat atau factual, dan lengkap tentang produk yang dihasilkan, dipromosikan dan dijual kepada para konsumen. Dari sekian banyak cara yang dapat dan biasanya ditempuh oleh perusahaan, salah satu diantaranya ialah melalui penggunaan teknik kemasan tertentu. Setiap produsen akan berupaya agar teknik kemasan yang digunakan segera menarik perhatian orang lain, dalam hal ini para konsumen dan para calon konsumen termasuk teknik labeling produk tersebut. Perusahaan yang menjual jasa dibidang kegiatan promosional sangat menguasai berbagai teknik tersebut. Hal ini penting dilakukan, tetapi yang tidak kalah pentingnya bagi para produsen produk tertentu ialah mengingat bahwa dalam banyak hal para konsumen hanya memperoleh informasi produk tersebut dari label yang digunakan. Oleh karena itu, jika di muka dikatakan bahwa label yang terdapat pada suatu kemasan produk tertentu harus mengandung informasi yang jelas, akurat, factual dan lengkap, maksudnya agar dengan membaca label yang terdapat pada kemasan pembeli mengetagui berbagai hal mengenai produk tersebut. Pemberian informasi bukan hanya melindungi pemakai atau calon pemakai produk tetapi juga sangat membantu konsumen untuk membuat keputusan , apakah akan menggunakan produk tersebut atau tidak.

Keselamatan Konsumen
Tanggung jawab suatu perusahaan adalah menjamin keselamatan konsumen atau pemakai dari produk yang dihasilkan dari pebisnis. Harus ditekankan bahwa mereka pada umumnya tidak menguasai segi teknis dari produk tersebut. Artinya tidak mustahil bahwa pengetahuan mereka tentang produk hanya bersumber dari informasi yang disediakan oleh produsen. Oleh karena itu tidak jarang konsumen beranggapan bahwa jika produsen “berani” memproduksi, memasarkan, dan menjual produknya maka produk tersebut tentu sudah aman untuk digunakan . sesungguhnya sikap tersebut merupakan salah satu bentuk kepercayaan konsumen terhadap produsen. Ini merupakan tanggung jawab suatu perusahan untuk memelihara dan mempertahankan kepercayaan tersebut.

SUMBER : Siagian, Sondang P, 1996, Etika Bisnis, Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta.