Rabu, 28 Oktober 2009

tugas kelompok 3


Data Sekunder

Data Primer


Jurnal Dasar : Analisa Faktor

Jurnal Dasar :Faktor yang


Yang Mempengaruhi Biaya

Mempengaruhi Sikap Audience


Promosi & Biaya Distribusi

Terhadap Product / Brand


Terhadap Penjualan PT.

Placement dalam Acara TV


Indofood Sukses Makmur Tbk

(Studi Kasus Indonesia Idol


(Didin Mukodim)

2007 & Mamamia Show 2007)


Tema Proposal:Analisisa Faktor

Tema Proposal:Tingkat Kepuasan


Judul:Analisis Faktor Yang

Konsumen


Mempengaruhi Biaya Promosi

Judul: Analisa Kepuasan


Terhadap Penjualan Food

Konsumen Terhadap Pelayanan


Express(Studi Kasus Pada

Perpustakaan Kampus E


FoodExpress Klapa Dua)

(Gunadarma Klapa Dua)


Tujuan: Untuk mengetahui faktor

Tujuan: Untuk mengetahui


faktor yang mempengaruhi biaya

Kepuasan Konsumen Terhadap


Promosi Terhadap Penjualan

Pelayanan Perustakaan Kampus E


Pada Food Express.

Masalah: Apakah Pelayanan


Masalah:Apakah terdapat faktor

Perpustakaan Kampus E


Yang Mempengaruhi Biaya

berpengaruh terhadap kepuasan


Promosi Terhadap Penjualan

konsumen(Mahasiswa). Dan


FoodExpress. Dan Apakah

Apakah perpustakaan memberikan


Promosi dapat meningkatkan

kontribusi terhadap kepuasan


Penjualan Pada FoodExpress

konsumen(Mahasiswa Gunadarma)


Metodologi Penelitian: Penelitian

Metodologi Penelitian: Penelitian


ini menggunakan data sekunder

ini menggunakan data primer


dengan metode Regresi Linier

Metodologi yang digunakan


dengan variabelnya: Biaya

Non-Probabilitas Sampling


Promosi&Penjualan

Variabel : Attention, Acceptance

tugas perilaku konsumen:segmentasi pasar

NAMA : SRI RAHAYU

NPM : 11207045

KELAS : 3EA01

TUGAS PERILAKU KONSUMEN

SEGMENTASI PASAR

Saat ini pemasaran massal sudah tidak lagi mampu untuk meningkatkan penjualan & market share perusahaan. Disebabkan konsumen mulai terkelompok membentuk suatu komunitas baik berdasarkan tingkat pendapatan, tempat tinggal / demografi. Karena adanya perbedaan-perbedaan ciri & karakteristik konsumen itu, maka dipandang perlu untuk melakukan pemisahan terhadap kelompok konsumen yang ada. Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogin dari suatu produk kedalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogin. Tujuan Segmentasi pasar mengembangkan keunikan terhadap program pemasaran yang disesuaikan dengan karakteristik pasar. Tindak ini diambil dalam rangka memenuhi harapan konsumen yang menginkan sesuatu yang unik dibanding yang sudah ada.

Segmentasi Psikografis membagi pembeli menjadi kelompok berbeda berdasarkan pada karakteristik kelas sosil, gaya hidup atau kepribadian. Orang yang berada dalam kelompok demografiknya yang sama dapat mempunyai ciri psikografik berbeda.Yang termasuk dalam Segmentasi Psikografis seperti Produk gula. Produk gula yang ada dipasaran sudah mengalami segmentasi pasar. Terdapat gula pasir, gula bubuk, gula merah, dan gula jagung. Produk gula jagung atau yang lebih dikenal sebagai gula rendah kalori yang mensegmentasikan pasarnya untuk para konsumen yang menderita diabetes yang harus mengatur kadar gula darahnya untuk tetap mengatur pola atau gaya hidup yang sehat. Maka produsen pun yang jeli melihat pangsa pasar yang potensial produsen mulai memproduksi gula yang rendah kalori untuk memperluas pangsa pasarnya.

Segmentasi Demografik membagi pasar menjadi kelompok-kelompok berdasarkan pada variable seperti : umur, jenis kelamin, pendapatan & pekerjaan. Faktor Demografik merupakan dasar paling popular untuk membuat segmen kelompok pelanggan. Salah satu alasannya adalah kebutuhan konsumen, keinginan & tingkat penggunaan sering kali amat dekat dengan variable Demografik. Karena variable mudah diukur maka karakteristik demografik pasti diketahui agar dapat mengetahui besar pasar sasaran & untuk menjangkaunya secara efisien.

Salah satu contohnya produk sepatu variabelnya berdasarkan umur/ usia: dewasa, anak-anak, tua-muda berdasarkan jenis kelamin konsumen : pria & wanita. Berdasarkan pekerjaan : pelajar, karyawan, berdasarkan pendapatan ada yang berpenghasilan rendah & tinggi. Sebagai contoh bagi pria & wanita yang tidak bekerja mereka akan berbeda dengan yang bekerja dalam membeli sepatu baik dalam segi harga, model, bahan ataupun nilai prestisnya sepatu. Misalkan mereka yang bekerja akan membeli sepatu yang terbuat dari bahan kulit, modelnya yang formal dan elegan. Sedangkan mereka yang masih pelajar khususny anak sekolah akan berbeda pula dalam membeli sepatu. Mereka akan membeli seperti sepatu kets dan kebanyakan warna sepatu yang dibeli hitam dikarenakan ada sekolah yang mewajibkan muridnya hanya memakai sepatu hitam. Maka perbedaan itu dapat dimanfaatkan untuk menentukan & memperluas pangsa pasar yang potensial bagi produsen.

Daftar Pustaka :

Kotler, Philip dan Armstrong. 1996 . Dasar-Dasar Pemasaran Principles Of Marketing 7e Edisi Bahasa Indonesia Jilid 1. PT Prenhallindo. Jakarta.

tugas perilaku konsumen:keputusan pembelian

NAMA : SRI RAHAYU

NPM : 11207045

KELAS : 3EA01

TUGAS PERILAKU KONSUMEN

HARGA KEBUTUHAN NAIK

Menjelang lebaran harga kebutuhan pokok naik hingga berkali-kali lipat. Kenaikkan harga ini tak hanya membuat para pembeli kebinggungan, tetapi para pedagangan yang merasa modal mereka berkurang karena mereka harus mengeluarkan modal yang lebih besar dibandingkan sebelumnya. Seperti harga cabe merah yang melonjak yang sebelumnya Rp. 35.000,00 per kilo menjadi Rp. 40.000,00 per kilo. Begitu juga dengan harga gula pasir yang sebelumnya Rp. 8.000,00 per kilo menjadi Rp. 12.000,00 per kilo. Itu pun pedagang hanya memperoleh keuntungan sedikit. Hal ini disebabkan oleh jumlah pasokan yang berkurang sedangkan jumlah permintannnya meningkat. Seperti kenaikan bahan baku untuk membuat kue sehingga mempengaruhi keputusan untuk membeli kue atau membuat kue saja. Mungkin bagi yang yang tradisi di keluarganya membuat kue akan tetap membuat kue walaupun bahan bakunya mahal tetapi bagi yang di keluarganya tidak membuat kue mungkin akan membeli saja karena menghemat waktu dan tidak memerlukan tenaga. Fenomena kenaikakan harga ini biasa berlanjut sampai lewat lebaran. Keadaan ini pun bisa lebih parah karena para pedagang pun hanya sedikit yang berjualan, sehingga mereka pun bisa menjualnya lebih tinggi. Para pembeli pun semakin pusing karena dihadapkan pada pengambilan keputusan untuk membeli barang. Biasanya mereka bisa membandingkan harga dengan pedagang lain atau pun dapat membeli ditempat lain tetapi kali ini tidak. Oleh sebab itu pembeli harus lebih selektif untuk memenuhi kebutuhan menjelang lebaran

tugas individu 3

SRI RAHAYU-11207045-3EA01

Pengaruh Kualitas Teknik, Kualitas Fungsional, Aktivitas Dan Pemasaran Tradisional Terhadap Citra Perusahaan PT. TELKOM KANTOR DAERAH TASIKMALAYA

Kartawan 1, Toto Sugiharto S. 2, Sumarno 3

tsharto@gunadarma.ac.id

Pascasarjana Universitas Gunadarma

PT. Telkom Tasikmalaya

v Tema

Citra perusahaan PT. Telkom Kantor Daerah Tasikmalaya.

v Latar Belakang Penelitian

Semakin ketatnya persaingan bisnis mendorong semua perusahaan untuk mencari solusi agar perusahaan tetap bertahan dan memenangkan pesaingan bisnis. Oleh sebab itu perusahaan berusaha semaksimal mungkin untuk mencari pelanggan baru & mempertahankan pelanggannya. Salah satu strateginya dengan membangun citra perusahaan karena kesan baik-buruknya pelayanan pada pelanggan berpengaruh terhadap perusahaan.

v Masalah penelitian

Citra perusahaan PT. Telkom Kantor Daerah Tasikmalaya dihadapan para pelanggannya belum sepenuhnya diketahui & Pengaruh kualitas teknik, kualitas fungsional, aktivitas dan pemasaran tradisional terhadap citra perusahaan PT. Telkom Kantor Daerah Tasikmalaya.

v Tujuan penelitian

Mengukur & menganalisis Persepsi konsumen serta mengukur pengaruh dari kualitas teknik, kualitas fungsional, aktivitas dan pemasaran tradisional terhadap citra PT. Telkom Kandatel Tasikmalaya.

v Hasil penelitian ini

Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa variable kualitas teknik, kualitas fungsional, aktivitas dan pemasaran tradisional terhadap citra PT. Telkom Kandatel Tasikmalaya hal ini diindikasikan oleh nilai statistic uji yang cukup besar (F = 208.849) yang mempunyai signifikan membentuk dan membangun citra perusahaan. Besarnya pengaruh ditunjukkan oleh determinasi (R 2=0.479)artinya variasi dari citra dapat dijelaskan oleh kualitas teknik, kualitas fungsional, aktivitas dan pemasaran tradisional sebesar 47,9 persen. Secara parsial kualitas memberikan kostribusi teknik yang paling besar dalam membentuk citra perusahaan ditunjukkan oleh koefisien regesi 0.671 dengan hasil pengujian pada tingkat nyata sangat signifikan. variabel aktivitas pemasaran tradisional konstribusinya kecil hanya 0.063 & pengaruhnya nyata pada tingkat signifikansi yang rendah. Hal ini disebabkan karena kegiatan iklan Kemasyarakatan & kegiatan yang telah dilakukan PT. Telkom sudah dianggap baik oleh konsumen. Variable kualitas fungsional pengaruhnya tidak nyata karena masih kurang baik terutama kecepatan & ketepatan, komunikasi Petugas & Kemudahan untuk dihubungi.

v Metodologi penelitian

Penelitian dilakukan dengan metode Survei (data primer:kuesioner),data dianalisis dengan analisis regresi & korelasi. Populasi penelitian ini adalah Pelanggan Telkom yang berada di wilayah Kodya Tasikmalaya, sebanyak 22.475 pelanggan. Kerangka pengambilan contoh diambil dari buku Petunjuk telepon tahun 2001/2002. Ukuran contoh menggunakan formulasi (Zikmund, 1996) sbb :

Dimana : n : Ukuran sample yang diperlukan

N N : Ukuran populasi

n =

1 + N e2 e2 : Tingkat kesalahan 100%

Dengan menggunakan rumus diatas maka sample yang dibutuhkan adalah 100.

Variable yang dikaji kualitas teknik berkaitan dengan fasilitas & penampilan fisik dalam melayani konsumen . Variable ini diukur dengan dimensi: 1)Penampilan fisik pegawai, 2) Penampilan fisik PT. Telkom Tasikmalaya, 3)Peralatan yang digunakan perusahaan (komputer&alat-alat untuk perbaikan teknik), 4)Fasilitas fisik pelayanan (tempat parker, Ruang tunggu, ruang pelayanan, kamar mandi), 5)Kenyamanan& kebersihan, 6)Ketersediaan jaringan baru & 7)Pengetahuan teknik dari pegawai. Kualitas Fungsional diukur dengan dimensi: 1)Keramahan Petugas, 2)Kesopanan& Kesabaran Petugas, 3)Profesionalisme Petugas dalam berinteraksi dengan pelanggan, 4)Kecepatan Petugas dalam memberikan pelayanan, 5)Kemudahan konsumen menghubungi petugas jika ada permasalahan.

1). Menentukan koefisien a dan b

Koefisien Regresi : b

b = n ( ∑XY ) - ( ∑X ) . ( ∑Y )

n ( ∑X ² ) - ( ∑X ) ²

Koefisien Regresi : a

a = (∑Y) – b (∑X)

n

2). Menentukan besarnya koefisien korelasi

r = n ( ∑XY ) - ( ∑X ) . ( ∑Y )

[n ( ∑X ² ) - ( ∑X ) ²]¹’² [ n ( ∑Y ² ) - ( ∑Y ) ²]¹’²

3). Menentukan koefisien determinasi

r ²

Persamaan Regresi Linier Sederhana :

Y = a + b ( X )

tugas individu 2

SRI RAHAYU-11207045-3EA01

Faktor yang Mempengaruhi Sikap Audience Terhadap Product/Brand Placement dalam Acara TV (Studi Kasus Indonesian Idol 2007 & Mamamia Show 2007)

Leonid Julivan Rumambi

Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra Surabaya

Email: Scylics@petra.ac.id / Leonid.julivan@gmail.com

Blog: Http://scylics.multiply.com

Masalah&Latar belakang penelitian ini adalah Product/Brand placement merupakan suatu strategi yang dilakukan oleh banyak perusahaan pengiklan untuk menampilkan produknya dengan kesan bahwa keberadaan produk tsb seolah-olah menjadi bagian dari suatu tayangan. Melihat demikian luasnya peran Product/Brand placement dalam media partisipasinya untuk dapat meningkatkan penjualan produk maka peneliti ingin meneliti sikap audience terhadap Product/Brand placement dalam acara TV.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor utama yang mempengaruhi sikap audience terhadap product placement pada acara TV Indonesian Idol 2007 & Mamamia Show 2007. Dan untuk mengkaji faktor-faktor utama baru yang terbentuk dibandingkan dengan 4 faktor utama sebelumnya (attention, acceptance, ethics & regulation serta reference) beserta dengan 23 variabel yang menyusun/ membentuk faktor-faktor tersebut.

Populasi penelitian ini adalah audience dari acara TV Indonesian Idol 2007 & Mamamia Show 2007, dimana pengambilan sampel dilakukan secara non-probability sampling. Dalam non-probability sampling setiap unsur dalam populasi tidak memiliki kesempatan atau peluang yang sama untuk dipilih sebagai sample, bahkan probabilitas anggota populasi tertentu untuk dipilih tidak diketahui. Pemilihan unit sampling didasarkan pada pertimbangan/ penilaian subyektif & tidak pada penggunaan teori probabilitas. Jenis non-probability sampling yang dipilih adalah convenience sampling yang merupakan teknik non-probability sampling yang memilih orang-orang dari tempat/unit yang paling mudah dijumpai/diakses. Dari 185 kuesioner yang disebarkan yang dapat diolah sebanyak 125 kuesioner sampai tanggal 28 November 2007. Responden terdiri dari 67 laki-laki(53,6%)& 58 perempuan(46,4%). Prosentase responden dalm menyaksikan salah satu/kedua acara TV yang dimaksudkan, didapati mayoritas responden sebesar 60 orang(48%) ternyata pernah menyaksikan keduanya & urutan kedua dengan 59 orang(47,2%) hanya pernah menyaksikan Indonesian Idol 2007. Dan yang pernah menyaksikan Mamamia Show 2007 berjumlah 6 orang(4,8%). Informasi yang ditampilkan ini memperlihatkan kecenderungan bahwa acara TV Indonesian Idol 2007 lebih mendominasi prosentase yang cukup besar disbanding acara TV Mamamia Show 2007. Pengolahan data lebih lanjut menggunakan software SPSS15 terhadap 23 atribut faktor yang mempengaruhi sikap audience terhadap product placement acara TV. Berdasarkan output pada tabel didapatkan angka KMO Measure of Sampling Adequacy sebesar 0,862 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 pada Bartlett’s Test of Sphericity(BTS). Angka KMO 0,862 berada diatas 0,5 & signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05 sehingga variable&data diatas dapat dianalisis lebih lanjut.angka KMOdiatas 0,5 menunjukkan bahwa sample mencukupi untuk analisis faktor. BTS senilai 1480,343(p<0,001)mengidentifikasikan>

Hasil penelitian ini nilai the variance explanined yang dihasilkan adalah 63,823% dgn besar prosentase untuk masing-masing faktor yaitu acceptance(18,923%), ethics & regulation(14,978%), attention(13,844%), reference(9,139%)& interest(6,939%). Maka kesimpulan yg diperoleh yaitu : 1) Product/Brand placement dalam hal ini memang merupakan fenomena yg berbeda bagi audience Indonesia, dimana berbagai media alternative/support media bisa menhadi wadah untuk placement bagi merek produk perusahaan. 2) Menampilkan ide baru berpromosi kreatif dgn jelas teramati&dianggap salah satu kunci penting keberhasilan ini. 3) Salah satu implikasi manajerial ttg peran iklan maupun Product/Brand placement terlihat pd sikap audience. 4) Didapatkan variable-variabel pernyataan dari audience yg menunjukkan kecenderungan sikap tertentu, dimana pengiklan bisa mempertimbangkan hal-hal yg diinginkan& ingin di hindari dari variable pembentuk sikap audience tsb. 5) Secara umum dpt dilihat bhw responden pd penelitian ini menampilkan sikap yg netral&cenderung sedikit positif thdp penerapan Product/Brand placement dlm acara TV yng dijadikan studi kasus.