Selasa, 29 Desember 2009

Persepsi

Usaha Jasa di Bidang Property

Sekarang ini ditelevisi banyak bermunculan iklan properti yang menawarkan kawasan hunian atau perumahan, apartement, serta rukan untuk membuka usaha. Hal ini menandakan berkembangnya usaha properti di Indonesia.
Salah satunya yang berada di kawasan Cibubur. Di Cibubur kini banyak berdiri kawasan perumahan mewah yang menawarkan berbagai macam fasilitas mulai dari taman, arena jogging, fitness center, kolam renang, pusat perbelanjaan dan sekolah. Di Jakarta ada hunian atau apartement yang berada dekat dengan kawasan perkantoran yang di peruntukan bagi mereka yang berprofesi sebagai executive muda atau para pegawai kantoran yang bisa dibilang masih lajang yang sibuk dengan pekerjaan.
Persepsi atau kesan yang kita lihat terhadap hunian yang ditawarkan mewah, mahal dan lebih diperuntukan bagi mereka yang berasal dari kalanggan atas yang mempunyai penghasilan atau pendapatan yang tinggi. Hal ini bisa dilihat dari segi harga yang ditawarkan. Mereka pun berlomba-lomba menawarkan hunian yang menarik para customer dan menawarkan berbagai macam kemudahan dalam pembayarannya seperti discount bagi mereka yang membeli hunian sebelum tanggal yang telah ditentukan berakhir, mereka juga menawarkan cicilan pembayaran dengan bunga 0% sampai beberapa tahun. Tapi tetap saja bagi mereka yang berasal kalanggan menengah kebawah harga yang ditawarkan mahal. Karena rangsangan yang diperhatikan konsumen pun tidak selalu seperti apa yang dimaksud. Setiap orang berusaha menyesuaikan informasi yang masuk dengan padangannya. Distorsi selektif menggambarkan kecenderungan oaring untuk meramu informasi kedalam pengertian pribadi. Orang cenderung menafsirkan informasi dengan cara yang lebih mendukung daripada menentang konsepsi-konsepsi yang telah dimilikinya. Dengan demikian, pemasar harus berupaya memahami susunan pikiran konsumen dan dampak serta interpretasi iklan dan produk mereka.


Referensi :
Simamorang, Bilson. 2004. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

motivasi

Pengobatan Alternatif

Jika anda sering melewati jalan Margonda pada pagi hari maka anda akan melihat banyak orang yang sedang mengantri bahkan antrian tersebut bisa sampai panjang. Orang –orang yang anda lihat bukan sedang mengantri sembako ataupun minyak tanah melainkan mereka sedang mengantri untuk bisa diterapi sebagai salah satu alternative pengobatan untuk menyembuhkan penyakit. Karena mereka ingin memenuhi atau mencapai suatu kebutuhan yang berubah menjadi motif yakni motif untuk sembuh. Motif adalah suatu kebutuhan yang cukup menekan seseorang untuk mengejar kepuasan. Pada proses motivasi, orang akan berusaha memenuhi berbagai macam kebutuhannya seperti untuk menjadi sehat ataupun untuk sembuh. Kebutuhan yang tidak terpenuhi menyebabkan orang akan mencari jalan untuk mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh kekurangan-kekurangannya. Oleh karena itu orang lalu memilih suatu tindakan, maka terjadilah perilaku yang mengarah pada pencapaian tujuan. Maka orang akan melakukan dan mencoba berbagai pengobatan baik alternative maupun medis untuk mencapai kesembuhan.


Referensi :
Simamorang, Bilson. 2004. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Minggu, 27 Desember 2009

Motivasi

Motivasi

Suatu produk atau alat olahraga yang diiklankan atau diperkenalakan sebagai alat yang dapat membantu masalah menurunkan berat badan yang dihadapi para konsumen dan memperlihatkan hasil dari konsumen atau model yang telah menggunakan produk tersebut berhasil dalam mengatasi masalahnya, akan membuat konsumen yang menginginkan menurunkan berat badannya untuk membeli produk tersebut. Karena hasil yang ditampilkan produk tersebut memotivasi konsumen untuk menggunakan alat tersebut sebab produk tersebut memiliki kosekuensi relevan secara pribadi, maka konsumen dikatakan terlibat dengan produk itu. Artinya, keterlibatan produk tinggi, seorang akan mengalami tanggapan pengaruh yang lebih kuat seperti emosi dan perasaaan kuat terhadap produk tersebut karena ia percaya.


Motivasi dapat digambarkan sebagai suatu kekuatan yang mana individu didorong untuk melakukan suatu tindakan. Dorongan kekuatan itu dihasilkan melalui proses rangsangan yang kuat dari kebutuhan yang tidak terpenuhi. Individu akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan itu melalui pembentukan perilaku yaitu dengan bekerja keras memenuhi kebutuhan yang tidak terpenuhi tadi. Motivasi berperan sebagai pendorong jiwa individu untuk bertindak sesuai dengan apa yang dipikirkan oleh mereka dan apa yang telah dipelajari.


Refrensi :

Amirullah, SE., MM. 2002. Perilaku Konsumen . Graha Ilmu . Yogyakarta.


Kepribadian

Kepribadian

Seseorang yang memiliki pola hidup yang sehat akan memilih dengan teliti dalam memilih segala sesuatunya mulai dari makan yang akan dimakan, produk vitamin yang cocok untuk dibeli sesuai dengan kebutuhannya hal itu berpengaruh dalam mengambil keputusan.
Seorang wanita yang feminim cenderung akan memakai pakaian yang feminim seperti memakai blus, rok, dan gaun. Mereka pun sering pergi ke salon untuk melakukan perawatan dan menggunakan produk kecantikan seperti bedak, pelembab dan lipstick dan apabila cocok dengan produk tersebut akan dipakai terus
Seseorang yang mempunyai selera yang tinggi atau mempunyai standar yang tinggi untuk dirinya sendiri sebagai contoh seorang yang perfectsionis dia selalu ingin tahu pendapat seseorang mengenai tugas atau penampilannya apakah sudah bagus dan cocok dengannya. Dia juga ingin apa yang dikerjakanya lebih baik atau lebih bagus dari pada orang lain. Hal tersebut akan selalu ia lakukan berulang-ulang karena semua itu telah menjadi kepribadiannya yang sulit untuk ditinggalkan.

Kepribadian ini akan memberikan kepada konsumen untuk konsistensi pokok yang cocok atau pola-pola yang digambarkan dalam pilihan produk dan perilaku lainnya. Kepribadian didefinisikan sebagai respon yang konsisten terhadap stimulus lingkungan (Endel:1992). Kotler mendefinisikan prilaku sebagai karakter teristik psikologis yang berbeda dari seseorang yang menyebabkan tanggapan relative konsisten dan tetap terhadap lingkungan.

Refrensi :
Amirullah, SE., MM. 2002. Perilaku Konsumen . Graha Ilmu . Yogyakarta.

Lingkungan

Lingkungan


Sebuah restoran Jepang telah membuka cabang di Negara-negara lain dan sukses. Restoran tersebut juga membuka cabang di Indonesia yang kebetulan mayoritas penduduknya beragama muslim. Restoran tersebut jika ingin bertahan lama dalam menjalankan usahanya harus menyesuaikan dengan lingkungan disekitarnya seperti bahan-bahan yang digunakan dalam makanan atau masakan yang disajikan harus halal karena mayoritas konsumen atau penggunjung restorannya beragama muslim dan bisa juga menyesuaikan dengan cita rasa dan kebiasaan makan orang Indonesia. Restoran tersebut juga harus dapat memberikan kenyamanan bagi penggunjung yang datang dan memberi fasilitas seperti mushollah jika ada penggunjung yang ingin sholat.

PERSEPSI

PERSEPSI
Sebuah perusahaan membuat iklan untuk meningkatkan penjulannya dan menarik konsumen. Iklan sepeda motor tersebut ditanyangkan di televisi yang menggambarkan si penggunanya dapat cepat sampai ketempat tujuan dengan sepeda motor yang digambarkan berjalan dengan cepat, lincah, irit bahan bakar dapat melewati setiap medan yang dilalui tanpa hamabatan dan ditawarkan dengan harga yang terjangkau.. Dan konsumen pun yang melihatnya tertarik dan memberi tanggapan serta penilaian yang positif terhadap sepeda motor tersebut karena konsumen merasa sesuai ataupun cocok.

Persepsi sebagai proses dimana individu memilih, mengelola, dan menginterpretasikan stimulasi kedalam bentuk arti dan gambar. Atau dapat juga dikatakan bahwa persepsi adalah bagaimana orang memandang lingkungan disekelilingnya. Faktor yang mempengaruhi persepsi diantaranya :
Pengaruh tampilan fisik
Gaya meniru
Kesan pertama
Pengaruh penilaian

Refrensi :
Amirullah, SE., MM. 2002. Perilaku Konsumen . Graha Ilmu . Yogyakarta.

Senin, 16 November 2009

Tugas Kelompok 4

Hasil Uji Validitas Kuesioner


Frequencies
Statistics
P_1 P_2 P_3 P_4 P_5 P_6 P_7 P_8 P_9
N Valid 10 10 10 10 10 10 10 10 10
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Frequency Table
P_1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid MENGERTI 10 100.0 100.0 100.0

P_2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TIDAK MENGERTI 2 20.0 20.0 20.0
RAGU-RAGU 3 30.0 30.0 50.0
MENGERTI 5 50.0 50.0 100.0
Total 10 100.0 100.0

P_3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TIDAK MENGERTI 2 20.0 20.0 20.0
RAGU-RAGU 1 10.0 10.0 30.0
MENGERTI 7 70.0 70.0 100.0
Total 10 100.0 100.0

P_4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid RAGU-RAGU 2 20.0 20.0 20.0
MENGERTI 8 80.0 80.0 100.0
Total 10 100.0 0.0





P_5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TIDAK MENGERTI 2 20.0 20.0 20.0
MENGERTI 8 80.0 80.0 100.0
Total 10 100.0 100.0


P_6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TIDAK MENGERTI 1 10.0 10.0 10.0
RAGU-RAGU 3 30.0 30.0 40.0
MENGERTI 6 60.0 60.0 100.0
Total 10 100.0 100.0


P_7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid MENGERTI 10 100.0 100.0 100.0


P_8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid RAGU-RAGU 3 30.0 30.0 30.0
MENGERTI 7 70.0 70.0 100.0
Total 10 100.0 100.0


P_9
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid RAGU-RAGU 1 10.0 10.0 10.0
MENGERTI 9 90.0 90.0 100.0
Total 10 100.0 100.0

Tugas Kelompok 4

Adeline / 10207026 Kelas : 3EA01
Sri Rahayu / 11207045
Wulan Dini Lestari / 11207178

KUESIONER
Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Pelayanan Perpustakaan Kampus E
Universitas Gunadarma Kelapa Dua

Data Dari Pengisi
Nama :
NPM :
Fakultas :
Petunjuk Pengisian
1. Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai menurut pendapat Anda yang menyangkut pengaruh Kepuasan Konsumen serta kaitannya dengan Pelayanan Perpustakaan dengan memberikan tanda silang (X) pada kolom jawaban yang Anda anggap paling sesuai.
2. Keterangan Kolom Jawaban :
M : Mengerti (3)
RG : Ragu-ragu (2)
TM : Tidak Mengerti (1)

Indikator Pernyataan yang berkaitan dengan :
Koleksi Buku
No. Pernyataan M RG TM
1. Koleksi buku sesuai kebutuhan Anda
2. Jumlah buku sesuai dengan kebutuhan mahasiswa
3. Keadaan fisik koleksi buku tidak rusak

Indikator Pernyataan yang berkaitan dengan :
Fasilitas Perpustakaan
No. Pernyataan M RG TM
1. Lemari penitipan tas / loker sesuai dengan kapasitas mahasiswa
2. Banyaknya meja baca memenuhi kebutuhan pengguna perpustakaan
3. Komputer pencarian buku memadai untuk digunakan

Indikator Pernyataan yang berkaitan dengan :
Layanan Perpustakaan
No. Pernyataan M RG TM
1. Mudah dalam prosedur peminjaman & pengembalian buku
2. Jadwal buka & tutup perpustakaan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa
3. Pelayanan yang diberikan oleh petugas perpustakaan ramah dan bersahabat

Kuesioner Penelitian Sejenis:
Analisis Kepuasan Mahasiswa Pengguna Perpustakaan Universitas Gunadarma

Disusun oleh:
Nama : Indra Nurhadi
NPM : 10205637
Jurusan : Manajemen
Pembimbing : Sri Redjeki, SE, MM

Tugas Kelompok 2

RINGKASAN JURNAL

“FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP AUDIENCE TERHADAP PRODUCT / BRAND PLACEMENT DALAM ACARA TV

(STUDI KASUS INDONESIAN IDOL 2007 DAN MAMAMIA SHOW 2007)”

Pengarang :

Leonid Julivan Rumambi

Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra Surabaya

Email:Scylics@petra.ac.id/Leonid.julivan@gmail.com

Blog:Http://scylics.multiply.com

Product/brand placement merupakan suatu stategi yang dilakukan oleh banyak perusahaan periklanan untuk menampilkan produknya dengan kesan bahwa keberadaan produk tersebut seolah-olah menjadi bagian dari suatu tayangan. Secara umum konsep ini disebut mirip dengan strategi sponsorship, namun hal yang membedakan product/brand placement adalah bahwa keberadaanya tidak menyebutkan kata “sponsor” dalam tampilan film atau acara televisi yang diikutinya karena tampilan film atau acara / tayangan. Pernyataan ini diperkuat oleh Balasubramanian, et.al(2006) yang menyatakan Product/brand placement sebagai contoh jelas/menonjol dari hybrid message atau upaya mempengaruhi audience yang dilakukan dengan biaya tertentu, namun tidak teridentifikasi sebagai sponsor. Melihat demikian luasnya peran Product/brand placement dalam berbagai media partisipasinya, secara khusus penulis membatasi penelitian ini hanya untuk meneliti ikap audience terhadap Product/brand placement dalam acara televisi saja. Penelitian ini menggunakan acara televisi Indonesian Idol 2007 & Mamamia Show 2007 sebagai media yang dijadikan contoh studi kasus untuk mengaplikasikan Product/brand placement pada acara televisi. Indonesia Idol 2007 disebut-sebut merupakan program unggulan RCTI sejak versi pertamanya diluncurkan yang memiliki rating tinggi 7 jumlah penggemar yang besar , namun ada kecenderungan menurunnya minat terhadap acara ini sejak 2006 karena jenuhnya audience pada format acara yang relativ sama. Manfaat khusus mengetahui factor-faktor ini dapat membantu perusahaan pengiklan & broadcaster khususnya, untuk mengetahui variabel yang dianggap berpengaruh & seberapa besar kontribusinya pada factor-faktor yang mempengaruhi sikap audience. Tujuan penelitian ini untuk emngetahui factor-faktor utama yang mempengaruhi sikap audience terhadap product placement pada acara televisi Indonesian Idol 2007 dan atau Mamamia Show 2007 dan untuk mengkaji factor-faktor utama baru yang terbentuk dibandingkan dengan empat factor utama sebelumnya (attention, acceptance, ethics & regulation serta reference) beserta dengan 23 variabel yang menyusun atau membentuk factor-faktor tersebut.

Product/brand placement digunakan untuk meningkatkan pengetahuan akan merek (brand knowledge) diantara konsumen dalam setiap media beriklan yang digunakan (Panda, 2004:9). Meningkatnya strategi product placement mengidentifikasikan bahwa pengiklan menggunakan teknik ini untuk mempengaruhi brand attitude konsumen (Avery; Ferraro, di dalam Panda, 2004:10). D’astous & Seguin (di dalam Panda, 2004:11) mengidentifikasikan product placement dalam tiga jenis, yaitu: Implicit Product Placement, Integrated Explicit Product Placement, Non- Integrated Explicit Product Placement. Russel (di dalam Panda, 2004, 11-12) membedakan product placement dalam tiga dimensi, yaitu dimensi visual terlihat pada munculnya merek atau produk pada tampilan layar yang juga bisa disebut sebagai screen placement. Dimensi auditory adalah pada saat merek atau produk disebutkan dalam dialog yang juga bisa disebut sebagai script placement. Dimensi plot connection sebagai dimensi ketiga yang digambarkan dengan seberapa merek atau produk tersebut terintegrasi dalam cerita/story line. Konsep Russel sebenarnya sama dengan Cristel (di dalam Ming et al, 2007) yang menyebutkan bahwa produk placement terbagi menjadi tiga dimensi, yaitu screen placement, script placement & plot placement. Dalam Panda (2004) disebutkan bahwa penerapan product placement dalam film agak berbeda dengan acara televisi, yaitu dalam film keterlibatan audience lebih tinggi dengan media yang mereka saksikan tersebut dibandingkan berbagai aktivitas yang dilakukan seseorang saat menonton televisi di rumah. Selain itu, dengan adanya kemungkinan audience mengganti stasiun/channel tv yang lain akan mengurangi perhatiannya pada suatu acara televisi,

kondisi ini membuat audience akan menerima berbagai iklan-iklan lain yang dapat menyebabkan media clutter terjadi. Pembahasan karakteristik brand/product placement dalam Fill (2006: 799-800) terbagi atas dua bagian, yaitu kelebihan (strengths) dan kekurangan (weakness) dari strategi ini. Kelebihan product/brand placement adalah dengan menampilkan product tersebut, bukan hanya memungkinkan untuk membangun awareness, kredibilitas bisa ditingkatkan secara signifikan serta dapat juga untuk memperkuat citra merek. Fill (2006: 800) menyebutkan bahwa dengan menempatkan/melakukan placement di dalam film bukan berarti tidak ada resiko bahwa produk tersebut tidak akan terlihat, (unnoticed) khususnya dalam kondisi ini apabila placement dilakukan pada adegan yang mengganggu/tidak menyenangkan (distraching). Indonesian Idol adalah suatu ajang pencarian bakat yang diadopsi dari Pop Idol (Inggris) dengan sponsor dari FremantleMedia yang bekerjasama dengan RCTI. Ajang ini merupakan pencarian idola di bidang tarik suara. Indonesian Idol telah menjadi Reality Show terbesar di Indonesia. Indonesian Idol , kontestan-konsestan yang beruntung akan ditayangkan background kehidupannya sebelum menghadap 4 juri Indonesian Idol. Kontestan yang diperlihatkan backgroundnya biasanya adalah kontestan yang sudah pasti lolos ke babak berikutnya, dan juga kontestan yang dapat memberikan sensasi pada saat audisi. Mamamia adalah program pencarian bakat penyanyi sekaligus managernya yang diadaptasi dari program Quincianera, salah satu program stasiun televisi berbahasa Spanyol di Amerika. Mamamia menggunakan juri independen atau vote lock yang berjumlah seratus orang yang untuk menentukan siapa yang terbaik.Diluar juri vote lock program ini juga menggunakan 4 juri tetap yang menilai kemempuan suara , gaya dan tampilan peserta saat peserta beraksi di panggung (www.mamamiashow.com).

Metode Penelitian

Populasi penelitian ini adalah audience dari acara televisi Indonesian Idol 2007 dan Mamamia show 2007 , dimana pengambilan sample dilakukan secara nonprobability sampling setiap umur dalam populasi tidak memiliki kesempatan atau peluang yang sama untuk dipilih sebagai sample , bahkan probabilitas anggota populasi tertentu untuk dipilih tidak diketahui. Pemilihan unit sampling didasarkan pada pertimbangan/penilaian subjektif dan tidak pada penggunaan teori probabilitas (Santoso $ Tjiptono , 2001:89).

Dalam beberapa jenis nonprobability sampling yanga ada , jenis yang dipilih adalah convenience sampling yang merupakan teknik nonprobability sampling yang memilih orang-orang dari tempat atau unit yang paling mudah dijumpai atau diakses.Jumlah sample disesuaikan dengan jumlah variabel yang diteliti yaitu untuk analisis factor yang berdasarkan Malhotra (2006:291) disebutkan bahwa jumlah pengamatan (ukuran sample) paling sedikit harus 4 atau 5 kali jumlah variabel.

Analisis & Pembahasan

Dari sebanyak 185 kuisioner yang disebarkan ternyata hanya dapat diolah 125 kuisioner samapi tanggal 28 November 2007 , dimana memenuhi jumlah minimum yang direncanakan yaitu 115 responden.Responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini terdiri dari 125 orang terdiri atas 67 laki-laki (53,6%) dan 58 perempuan (46,4%) mayoritas adalah responden berusia 21-25 tahun sebanyak 49 orang (39,2% ) dan diikuti dengan responden berusia <>

pernah menyaksikan acara televisi Mamamia Show 2007 saja ternyata hanya 6 orang (4,8%). Informasi yang ditampilkan ini memperlihatkan kecenderungan bahwa acara televisi Indonesian Idol 2007 lebih mendominasi dengan prosentase yang cukup besar dibandingkan acara televisi Mamamia Show 2007.

Analisis Faktor Utama (Principal Component Factor Analysis)

Pengolahan data lebih lanjut menggunakan software SPSS 15 terhadap 23 atribut factor yang mempengaruhi sikap audience terhadap product placement acara televisi. Berdasarkan output pada tabel 5.21 didapatkan angka KMO Measure of Sampling Adequacy sebesar 0,862 dengan signifikansi sebesar 0,000 pada Barlett’s Test of Sphericity (BTS). Angka KMO 0,862 berada diatas 0,5 dan signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05 sehingga variabel dan data diatas dapat dianalisis lebih lanjut (Sarwono, 2006). Angka KMO diatas 0,5 menunjukkan bahwa sampel mencukupi untuk melakukan analisa faktor (Kaiser, 1974 di dalam Argan et al, 2007). Analisa faktor yang telah dilakukan pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi sikap audience terhadap brand placement pada acara televisi. Untuk memudahkan visualisasi brand placement yang dimaksudkan, maka dua acara televisi telah dipilih untuk mewakili gambaran/contoh media yang dijadikan objek untuk strategi ini dibandingkan media lain yang bisa dipilih. Sayangnya pada periode yang sama untuk menemukan film Indonesia dengan prestasi yang sekelas dan menerapkan product/brand placement tidaklah mudah.

Kesimpulan & Saran

Adapun, kesimpulan & pembahasan lebih lanjut berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, yaitu :

1. Product/brand placement dalam hal ini memang merupakan fenomena yang berbeda bagi audience Indonesia, dimana berbagai media alternative atau support media bisa menjadi wadah untuk placement bagi merek/produk perusahaan.

2. Menampilkan ide baru berpromosi kreatif yang dengan jelas teramati dan namun dianggap wajar adalah salah satu kunci penting keberhasilan ini.

3. Salah satu implikasi manajerial tentang peran iklan maupun product/brand placement terlihat pada sikap audiencenya sehingga dari hasil analisis yang menghasilkan lima factor dapat dilihat kontribusi/seberapa besar masing-masing factor tersebut dapat menjelaskan sikap audience terhadap acara televise yang dijadikan objek penelitian.

4. Didapatkan variabel-variabel pernyataan dari audience yang menunjukkan kecenderungan sikap tertentu, dimana pengiklan bisa mempertimbangkan hal-hal yang diinginkan dan ingin dihindari dari variabel pembentuk sikap audience tersebut.

5. Secara umum dapat dilihat responden pada penelitian ini menampilkan sikap yang netral dan sedikit positif (favorable) terhadap penerapan product/brand placement dalam acara televisi yang dijadikan studi kasus.

Saran

Saran penulis secara khusus terkait dengan penelitian ini yang telah dilakukan ini antara lain :

1. Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh perusahaan pengiklan yang berencana untuk berpromosi dengan produk/brand placement pada acara tv maupun stasiun tv yang hendak mengundang pengiklan untuk berpartisipasi dalam produk/brand placement acara televisinya.Dengan mempertimbangkan kelima factor yang ada dan mempertimbangkan efek dari promosi yang diinginkan bagi merk/produk perusahaan,maka factor ini dapat membantu perusahaan pengiklan melakukan pengambilan keputusan dengan mengkaji pilihan-pilihan yang ada.

2. Dengan mengetahui factor-faktor penting utama yang mempengaruhi sikap audience ini , maka sebenarnya perusahaan pengiklan maupun stasiun televise dapat melihat factor-faktor yang ada untuk menunjang tujuan yang diinginkan masing-masing.

3. Variabel-variabel maupun factor sikap audience terhadap produk/brand placement pada acara tv yang telah didapatkan melalui principle component factor analisis ini dapat dijadikan masukan untuk penelitian lebih lanjut untuk hasil yang lebih baik sesuai dengan keinginan dan tujuan peneliti masing-masing.

tulisan

Pemadaman Listrik

Saat ini banyak para konsumen yang menggunakan listrik mengeluhkan tentang adanya pemadaman bergilir. Dikarena pasokan listrik berkurang yang disebabkan meledaknya gardu listrik yang terdapat disuatu daerah di Jakarta. Hal tersebut mempengaruhi aktivitas konsumen baik dari rumahan maupun industri .Pemadaman bergilir dikeluhkan oleh para ibu rumah tangga yang tidak dapat mengerjakan aktivitas seperti biasanya : menggosok, memasak nasi dengan menggunakan rice coker dll. Selain para Ibu Rumah Tangga konsumen Industri juga menggeluhkan karena kurangnya produksi yang dihasil mereka sedangkan mereka harus memenuhi pesanan.

Para konsumen pun meminta kompensasi terhadap masalah pemadaman listrik ini karena biaya yang mereka keluarkan tidak sebanding dengan fasilitas yang diterima. Selain itu pemadaman listrik juga mengakibatkan kemacetan yang sangat parah karena lampu-lampu lalu lintas mati dan dibeberapa wilayah lampu penerangan juga mati hal ini dapat membahayakan bagi pengguna jalan dan sekarang sudah memasuki musim hujan para pengguna jalan akan sulit melihat jalan yang berlubang kalau lampu penerangan jalan mati dan dapat menimbulkan tindak kejahatan juga. Sebaiknya masalah listrik ini segera diselesaikan karena banyak yang dirugikan dalam pemadaman listrik.

tulisan

Membuka Usaha

Di Indonesia saat ini tingkat pengangguran sangat tinggi itu disebabkan karena setiap tahunnya banyak lulusan dari institusi pendidikan yang tidak mendapatkan pekerjaan. Dikarenakan lapang usaha yang tersedia di Indonesia saat ini dinilai kurang untuk menampung para lulusan padahal diantara mereka banyak lulusan yang ahli di bidangnya hanya pengalaman kerja yang belum mereka dapatkan. Seharusnya mereka diberi kesempatan untuk bekerja oleh para pemilik perusahaan. Sekarang ini sebagian besar dari perusahaan- perusahaan hanya menerima pegawai yang sudah berpengalaman dalam bekerja. Oleh sebab itu, sebaiknya pemerintah membuka lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya untuk para pengangguran yang terdidik maupun tidak. Disamping membuka lapangan usaha pemerintah sebaiknya juga memberikan pelatihan-pelatihan kepada mereka untuk dapat membuka lapangan usaha sendiri juga membutuhkan dana yang cukup besar sebaiknya pemerintah pun mendukung dengan memberikan dana kepada mereka yang membuka usaha.

Tips membuka usaha :

v Niat, tekad yang kuat untuk membuka usaha

v Mengerti jenis usaha apa yang tepat untuk dijalankan dan mengetahui pangsa pasarnya / segmentasi dari usaha tersebut.

v Modal bisa diperoleh dari uang simpanan kita sendiri atau pun meminjam dibank / koperasi.

v Skill bisa berasal dari diri sendiri atau pun dari orang lain yang paham dengan usaha yang akan dijalani.

v Jangan takut gagal dan terus berusaha serta optimis.

Jumat, 13 November 2009

PERILAKU KONSUMEN

Mudik Di Hari Raya

Mudik merupakan salah satu yang sudah menjadi agenda setiap tahunnya bagi warga indonesia menjelang lebaran. Banyak orang yang menantikan saat lebaran untuk bertemu dengan sanak saudara yang jarang atau sulit bertemu jika kalau bukan saat lebaran yang salah satunya bisa disebabkan karena pekerjaan atau biaya transportasi yang cukup mahal. Fenomena mudik ini juga membuka peluang yang besar bagi jasa transportasi untuk memperoleh keuntungan. Seperti jasa transportasi : bus, jasa travel, kareta api, pesawat terbang, kapal laut tentu dengan berbagai pilihan kelas yang disediakan untuk memudahkan para pemudik . Para penyedian jasa pelayanan pun berlomba-lomba untuk menawarkan jasa transportasi mereka untuk mempengaruhi para calon penumpang atau pemudik untuk menggunakan jasa mereka. Mulai dari menawarkan harga tiket yang lebih murah atau pun seperti penawaran yang lain yang lebih menarik. Walaupun biasanya harga yang ditawarkan sebenarnya lebih tinggi dari harga yang biasanya.
Tetapi sebagian orang ada yang memilih suatu layanan jasa transportasi walaupun harga yang ditawarkan lebih mahal. Hal ini disebabkan karena adanya pengaruh dari luar maupun dari dalam seperti seorang pemudik lebih memilih menggunakan pesawat terbang karena lebih cepat sampai, kenyamanan, keamanan yang terjamin menurut pemudik dan pemudik serta keluarganya yang juga sering menggunakan jasa maskapai tersebut. Ada juga pemudik yang rela naik kereta api yang penuh sesak dan belum tentu juga mendapat tempat duduk yang dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan motivasinya hanya bisa pulang kampung dan bertemu sanak saudaranya.

Kesehatan

Kesehatan Itu Penting

Kesehatan adalah sesuatu hal yang sangat penting untuk dijaga. Mungkin benar ada yang bilang kalau sehat itu mahal. Bukan hanya karena biaya pengobatan yang mahal tetapi juga menjaga kesehatan tidaklah mudah. Karena dengan tubuh yang sehat kita tidak akan mudah terkena berbagai macam penyakit. Apalagi dengan kondisi cuaca sekarang ini yang selalu berubah-ubah tidak menentu kadang panas, kadang hujan. Oleh karena itu kita harus selalu menjaga kesehatan kita dengan pola makan yang teratur serta asupan vitamin yang benar, dengan pola tidur yang teratur dan istirahat yang cukup.
Pola hidup yang sehat bisa diterapakan dengan pola makan yang teratur dan sehat sebaiknya dimulai sejak dini. Sebab dengan dimulai sejak dini kita akan dapat merasakan manfaatnya dihari tua. Manfaatnya yang didapat seperti kita tidak mudah terkena penyakit bisa makan makanan yang kebanyakan orang diusia lanjut tidak bisa memakannya lagi karena kodisi lambung sudah tidak kuat untuk mencerna ataupun menerima makana tersebut. Dengan menjaga asupan gizi yang seimbang perbanyak makan buat yang banyak mengandung vitamin yang bagus untuk tubuh, perbanyak minum air putih lebih baik air hangat karena dapat memperlancar peredaran darah. Perbanyak olah raga sebagai contoh orang yang dari muda sering melakukan olahraga di usia lanjut tubuh mereka masih sehat dan bugar dalam melakukan aktivitasnya. Berbeda dengan orang yang jarang berolah raga biasanya mereka sudah tidak mampu atau tidak kuat atau tidak segagah waktu mereka masih mudah hal ini bahkan bisa terjadi sebelum mereka memasuki usia lanjut. Maka dari itu pola hidup yang seimbang sangat bermanfaat bagi tubuh kita sekarang ataupun dimasa yang akan datang.
“ Mulailah dari sekarang menjaga kesehatan kita untuk masa depan !!!!

Rabu, 28 Oktober 2009

tugas kelompok 3


Data Sekunder

Data Primer


Jurnal Dasar : Analisa Faktor

Jurnal Dasar :Faktor yang


Yang Mempengaruhi Biaya

Mempengaruhi Sikap Audience


Promosi & Biaya Distribusi

Terhadap Product / Brand


Terhadap Penjualan PT.

Placement dalam Acara TV


Indofood Sukses Makmur Tbk

(Studi Kasus Indonesia Idol


(Didin Mukodim)

2007 & Mamamia Show 2007)


Tema Proposal:Analisisa Faktor

Tema Proposal:Tingkat Kepuasan


Judul:Analisis Faktor Yang

Konsumen


Mempengaruhi Biaya Promosi

Judul: Analisa Kepuasan


Terhadap Penjualan Food

Konsumen Terhadap Pelayanan


Express(Studi Kasus Pada

Perpustakaan Kampus E


FoodExpress Klapa Dua)

(Gunadarma Klapa Dua)


Tujuan: Untuk mengetahui faktor

Tujuan: Untuk mengetahui


faktor yang mempengaruhi biaya

Kepuasan Konsumen Terhadap


Promosi Terhadap Penjualan

Pelayanan Perustakaan Kampus E


Pada Food Express.

Masalah: Apakah Pelayanan


Masalah:Apakah terdapat faktor

Perpustakaan Kampus E


Yang Mempengaruhi Biaya

berpengaruh terhadap kepuasan


Promosi Terhadap Penjualan

konsumen(Mahasiswa). Dan


FoodExpress. Dan Apakah

Apakah perpustakaan memberikan


Promosi dapat meningkatkan

kontribusi terhadap kepuasan


Penjualan Pada FoodExpress

konsumen(Mahasiswa Gunadarma)


Metodologi Penelitian: Penelitian

Metodologi Penelitian: Penelitian


ini menggunakan data sekunder

ini menggunakan data primer


dengan metode Regresi Linier

Metodologi yang digunakan


dengan variabelnya: Biaya

Non-Probabilitas Sampling


Promosi&Penjualan

Variabel : Attention, Acceptance

tugas perilaku konsumen:segmentasi pasar

NAMA : SRI RAHAYU

NPM : 11207045

KELAS : 3EA01

TUGAS PERILAKU KONSUMEN

SEGMENTASI PASAR

Saat ini pemasaran massal sudah tidak lagi mampu untuk meningkatkan penjualan & market share perusahaan. Disebabkan konsumen mulai terkelompok membentuk suatu komunitas baik berdasarkan tingkat pendapatan, tempat tinggal / demografi. Karena adanya perbedaan-perbedaan ciri & karakteristik konsumen itu, maka dipandang perlu untuk melakukan pemisahan terhadap kelompok konsumen yang ada. Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogin dari suatu produk kedalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogin. Tujuan Segmentasi pasar mengembangkan keunikan terhadap program pemasaran yang disesuaikan dengan karakteristik pasar. Tindak ini diambil dalam rangka memenuhi harapan konsumen yang menginkan sesuatu yang unik dibanding yang sudah ada.

Segmentasi Psikografis membagi pembeli menjadi kelompok berbeda berdasarkan pada karakteristik kelas sosil, gaya hidup atau kepribadian. Orang yang berada dalam kelompok demografiknya yang sama dapat mempunyai ciri psikografik berbeda.Yang termasuk dalam Segmentasi Psikografis seperti Produk gula. Produk gula yang ada dipasaran sudah mengalami segmentasi pasar. Terdapat gula pasir, gula bubuk, gula merah, dan gula jagung. Produk gula jagung atau yang lebih dikenal sebagai gula rendah kalori yang mensegmentasikan pasarnya untuk para konsumen yang menderita diabetes yang harus mengatur kadar gula darahnya untuk tetap mengatur pola atau gaya hidup yang sehat. Maka produsen pun yang jeli melihat pangsa pasar yang potensial produsen mulai memproduksi gula yang rendah kalori untuk memperluas pangsa pasarnya.

Segmentasi Demografik membagi pasar menjadi kelompok-kelompok berdasarkan pada variable seperti : umur, jenis kelamin, pendapatan & pekerjaan. Faktor Demografik merupakan dasar paling popular untuk membuat segmen kelompok pelanggan. Salah satu alasannya adalah kebutuhan konsumen, keinginan & tingkat penggunaan sering kali amat dekat dengan variable Demografik. Karena variable mudah diukur maka karakteristik demografik pasti diketahui agar dapat mengetahui besar pasar sasaran & untuk menjangkaunya secara efisien.

Salah satu contohnya produk sepatu variabelnya berdasarkan umur/ usia: dewasa, anak-anak, tua-muda berdasarkan jenis kelamin konsumen : pria & wanita. Berdasarkan pekerjaan : pelajar, karyawan, berdasarkan pendapatan ada yang berpenghasilan rendah & tinggi. Sebagai contoh bagi pria & wanita yang tidak bekerja mereka akan berbeda dengan yang bekerja dalam membeli sepatu baik dalam segi harga, model, bahan ataupun nilai prestisnya sepatu. Misalkan mereka yang bekerja akan membeli sepatu yang terbuat dari bahan kulit, modelnya yang formal dan elegan. Sedangkan mereka yang masih pelajar khususny anak sekolah akan berbeda pula dalam membeli sepatu. Mereka akan membeli seperti sepatu kets dan kebanyakan warna sepatu yang dibeli hitam dikarenakan ada sekolah yang mewajibkan muridnya hanya memakai sepatu hitam. Maka perbedaan itu dapat dimanfaatkan untuk menentukan & memperluas pangsa pasar yang potensial bagi produsen.

Daftar Pustaka :

Kotler, Philip dan Armstrong. 1996 . Dasar-Dasar Pemasaran Principles Of Marketing 7e Edisi Bahasa Indonesia Jilid 1. PT Prenhallindo. Jakarta.

tugas perilaku konsumen:keputusan pembelian

NAMA : SRI RAHAYU

NPM : 11207045

KELAS : 3EA01

TUGAS PERILAKU KONSUMEN

HARGA KEBUTUHAN NAIK

Menjelang lebaran harga kebutuhan pokok naik hingga berkali-kali lipat. Kenaikkan harga ini tak hanya membuat para pembeli kebinggungan, tetapi para pedagangan yang merasa modal mereka berkurang karena mereka harus mengeluarkan modal yang lebih besar dibandingkan sebelumnya. Seperti harga cabe merah yang melonjak yang sebelumnya Rp. 35.000,00 per kilo menjadi Rp. 40.000,00 per kilo. Begitu juga dengan harga gula pasir yang sebelumnya Rp. 8.000,00 per kilo menjadi Rp. 12.000,00 per kilo. Itu pun pedagang hanya memperoleh keuntungan sedikit. Hal ini disebabkan oleh jumlah pasokan yang berkurang sedangkan jumlah permintannnya meningkat. Seperti kenaikan bahan baku untuk membuat kue sehingga mempengaruhi keputusan untuk membeli kue atau membuat kue saja. Mungkin bagi yang yang tradisi di keluarganya membuat kue akan tetap membuat kue walaupun bahan bakunya mahal tetapi bagi yang di keluarganya tidak membuat kue mungkin akan membeli saja karena menghemat waktu dan tidak memerlukan tenaga. Fenomena kenaikakan harga ini biasa berlanjut sampai lewat lebaran. Keadaan ini pun bisa lebih parah karena para pedagang pun hanya sedikit yang berjualan, sehingga mereka pun bisa menjualnya lebih tinggi. Para pembeli pun semakin pusing karena dihadapkan pada pengambilan keputusan untuk membeli barang. Biasanya mereka bisa membandingkan harga dengan pedagang lain atau pun dapat membeli ditempat lain tetapi kali ini tidak. Oleh sebab itu pembeli harus lebih selektif untuk memenuhi kebutuhan menjelang lebaran

tugas individu 3

SRI RAHAYU-11207045-3EA01

Pengaruh Kualitas Teknik, Kualitas Fungsional, Aktivitas Dan Pemasaran Tradisional Terhadap Citra Perusahaan PT. TELKOM KANTOR DAERAH TASIKMALAYA

Kartawan 1, Toto Sugiharto S. 2, Sumarno 3

tsharto@gunadarma.ac.id

Pascasarjana Universitas Gunadarma

PT. Telkom Tasikmalaya

v Tema

Citra perusahaan PT. Telkom Kantor Daerah Tasikmalaya.

v Latar Belakang Penelitian

Semakin ketatnya persaingan bisnis mendorong semua perusahaan untuk mencari solusi agar perusahaan tetap bertahan dan memenangkan pesaingan bisnis. Oleh sebab itu perusahaan berusaha semaksimal mungkin untuk mencari pelanggan baru & mempertahankan pelanggannya. Salah satu strateginya dengan membangun citra perusahaan karena kesan baik-buruknya pelayanan pada pelanggan berpengaruh terhadap perusahaan.

v Masalah penelitian

Citra perusahaan PT. Telkom Kantor Daerah Tasikmalaya dihadapan para pelanggannya belum sepenuhnya diketahui & Pengaruh kualitas teknik, kualitas fungsional, aktivitas dan pemasaran tradisional terhadap citra perusahaan PT. Telkom Kantor Daerah Tasikmalaya.

v Tujuan penelitian

Mengukur & menganalisis Persepsi konsumen serta mengukur pengaruh dari kualitas teknik, kualitas fungsional, aktivitas dan pemasaran tradisional terhadap citra PT. Telkom Kandatel Tasikmalaya.

v Hasil penelitian ini

Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa variable kualitas teknik, kualitas fungsional, aktivitas dan pemasaran tradisional terhadap citra PT. Telkom Kandatel Tasikmalaya hal ini diindikasikan oleh nilai statistic uji yang cukup besar (F = 208.849) yang mempunyai signifikan membentuk dan membangun citra perusahaan. Besarnya pengaruh ditunjukkan oleh determinasi (R 2=0.479)artinya variasi dari citra dapat dijelaskan oleh kualitas teknik, kualitas fungsional, aktivitas dan pemasaran tradisional sebesar 47,9 persen. Secara parsial kualitas memberikan kostribusi teknik yang paling besar dalam membentuk citra perusahaan ditunjukkan oleh koefisien regesi 0.671 dengan hasil pengujian pada tingkat nyata sangat signifikan. variabel aktivitas pemasaran tradisional konstribusinya kecil hanya 0.063 & pengaruhnya nyata pada tingkat signifikansi yang rendah. Hal ini disebabkan karena kegiatan iklan Kemasyarakatan & kegiatan yang telah dilakukan PT. Telkom sudah dianggap baik oleh konsumen. Variable kualitas fungsional pengaruhnya tidak nyata karena masih kurang baik terutama kecepatan & ketepatan, komunikasi Petugas & Kemudahan untuk dihubungi.

v Metodologi penelitian

Penelitian dilakukan dengan metode Survei (data primer:kuesioner),data dianalisis dengan analisis regresi & korelasi. Populasi penelitian ini adalah Pelanggan Telkom yang berada di wilayah Kodya Tasikmalaya, sebanyak 22.475 pelanggan. Kerangka pengambilan contoh diambil dari buku Petunjuk telepon tahun 2001/2002. Ukuran contoh menggunakan formulasi (Zikmund, 1996) sbb :

Dimana : n : Ukuran sample yang diperlukan

N N : Ukuran populasi

n =

1 + N e2 e2 : Tingkat kesalahan 100%

Dengan menggunakan rumus diatas maka sample yang dibutuhkan adalah 100.

Variable yang dikaji kualitas teknik berkaitan dengan fasilitas & penampilan fisik dalam melayani konsumen . Variable ini diukur dengan dimensi: 1)Penampilan fisik pegawai, 2) Penampilan fisik PT. Telkom Tasikmalaya, 3)Peralatan yang digunakan perusahaan (komputer&alat-alat untuk perbaikan teknik), 4)Fasilitas fisik pelayanan (tempat parker, Ruang tunggu, ruang pelayanan, kamar mandi), 5)Kenyamanan& kebersihan, 6)Ketersediaan jaringan baru & 7)Pengetahuan teknik dari pegawai. Kualitas Fungsional diukur dengan dimensi: 1)Keramahan Petugas, 2)Kesopanan& Kesabaran Petugas, 3)Profesionalisme Petugas dalam berinteraksi dengan pelanggan, 4)Kecepatan Petugas dalam memberikan pelayanan, 5)Kemudahan konsumen menghubungi petugas jika ada permasalahan.

1). Menentukan koefisien a dan b

Koefisien Regresi : b

b = n ( ∑XY ) - ( ∑X ) . ( ∑Y )

n ( ∑X ² ) - ( ∑X ) ²

Koefisien Regresi : a

a = (∑Y) – b (∑X)

n

2). Menentukan besarnya koefisien korelasi

r = n ( ∑XY ) - ( ∑X ) . ( ∑Y )

[n ( ∑X ² ) - ( ∑X ) ²]¹’² [ n ( ∑Y ² ) - ( ∑Y ) ²]¹’²

3). Menentukan koefisien determinasi

r ²

Persamaan Regresi Linier Sederhana :

Y = a + b ( X )